[Versi Dub] Setiap Ucapannya Jadi Nyata?! Semua Episode

Karena kata-katanya yang tepat, Yaya dianggap oleh warga desa sebagai pembawa sial. Namun, sebenarnya dia selalu membawa keberuntungan. Saat dia berpakaian compang-camping mencari sayur, secara kebetulan bertemu dengan Yanti Jarsa, istri Jenderal Sohu yang tersesat. Yanti membawa Yaya ke Kediaman Jenderal. Keberuntungan Yaya membuat bunga dan tanaman bermekaran. Semuanya tidak berhenti sampai di situ...

Karena kata-katanya yang tepat, Yaya dianggap oleh warga desa sebagai pembawa sial. Namun, sebenarnya dia selalu membawa keberuntungan. Saat dia berpakaian compang-camping mencari sayur, secara kebetulan bertemu dengan Yanti Jarsa, istri Jenderal Sohu yang tersesat. Yanti membawa Yaya ke Kediaman Jenderal. Keberuntungan Yaya membuat bunga dan tanaman bermekaran. Semuanya tidak berhenti sampai di situ...

Karena kata-katanya yang tepat, Yaya dianggap oleh warga desa sebagai pembawa sial. Namun, sebenarnya dia selalu membawa keberuntungan. Saat dia berpakaian compang-camping mencari sayur, secara kebetulan bertemu dengan Yanti Jarsa, istri Jenderal Sohu yang tersesat. Yanti membawa Yaya ke Kediaman Jenderal. Keberuntungan Yaya membuat bunga dan tanaman bermekaran. Semuanya tidak berhenti sampai di situ...

Karena kata-katanya yang tepat, Yaya dianggap oleh warga desa sebagai pembawa sial. Namun, sebenarnya dia selalu membawa keberuntungan. Saat dia berpakaian compang-camping mencari sayur, secara kebetulan bertemu dengan Yanti Jarsa, istri Jenderal Sohu yang tersesat. Yanti membawa Yaya ke Kediaman Jenderal. Keberuntungan Yaya membuat bunga dan tanaman bermekaran. Semuanya tidak berhenti sampai di situ...

Karena kata-katanya yang tepat, Yaya dianggap oleh warga desa sebagai pembawa sial. Namun, sebenarnya dia selalu membawa keberuntungan. Saat dia berpakaian compang-camping mencari sayur, secara kebetulan bertemu dengan Yanti Jarsa, istri Jenderal Sohu yang tersesat. Yanti membawa Yaya ke Kediaman Jenderal. Keberuntungan Yaya membuat bunga dan tanaman bermekaran. Semuanya tidak berhenti sampai di situ...

Karena kata-katanya yang tepat, Yaya dianggap oleh warga desa sebagai pembawa sial. Namun, sebenarnya dia selalu membawa keberuntungan. Saat dia berpakaian compang-camping mencari sayur, secara kebetulan bertemu dengan Yanti Jarsa, istri Jenderal Sohu yang tersesat. Yanti membawa Yaya ke Kediaman Jenderal. Keberuntungan Yaya membuat bunga dan tanaman bermekaran. Semuanya tidak berhenti sampai di situ...

Karena kata-katanya yang tepat, Yaya dianggap oleh warga desa sebagai pembawa sial. Namun, sebenarnya dia selalu membawa keberuntungan. Saat dia berpakaian compang-camping mencari sayur, secara kebetulan bertemu dengan Yanti Jarsa, istri Jenderal Sohu yang tersesat. Yanti membawa Yaya ke Kediaman Jenderal. Keberuntungan Yaya membuat bunga dan tanaman bermekaran. Semuanya tidak berhenti sampai di situ...

Karena kata-katanya yang tepat, Yaya dianggap oleh warga desa sebagai pembawa sial. Namun, sebenarnya dia selalu membawa keberuntungan. Saat dia berpakaian compang-camping mencari sayur, secara kebetulan bertemu dengan Yanti Jarsa, istri Jenderal Sohu yang tersesat. Yanti membawa Yaya ke Kediaman Jenderal. Keberuntungan Yaya membuat bunga dan tanaman bermekaran. Semuanya tidak berhenti sampai di situ...

Karena kata-katanya yang tepat, Yaya dianggap oleh warga desa sebagai pembawa sial. Namun, sebenarnya dia selalu membawa keberuntungan. Saat dia berpakaian compang-camping mencari sayur, secara kebetulan bertemu dengan Yanti Jarsa, istri Jenderal Sohu yang tersesat. Yanti membawa Yaya ke Kediaman Jenderal. Keberuntungan Yaya membuat bunga dan tanaman bermekaran. Semuanya tidak berhenti sampai di situ...

Karena kata-katanya yang tepat, Yaya dianggap oleh warga desa sebagai pembawa sial. Namun, sebenarnya dia selalu membawa keberuntungan. Saat dia berpakaian compang-camping mencari sayur, secara kebetulan bertemu dengan Yanti Jarsa, istri Jenderal Sohu yang tersesat. Yanti membawa Yaya ke Kediaman Jenderal. Keberuntungan Yaya membuat bunga dan tanaman bermekaran. Semuanya tidak berhenti sampai di situ...